BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Kabupaten Gunungkidul merupakan salah satu kabupaten
yang memiliki potensi sangat bagus dalam mengebangkan agribisnis peternakan
baik potensi sumber daya alam maupun sumber daya manusianya. Termasuk Desa
Jepitu Kecamatan Girisubo yang berada di kabupetn Gunungkidul, Pengembangan
peternakan ini juga dapat dilakukan, karena memilki daerah areal pertanian yang
menghasilkan limbah pertanian dan hijauan makan ternak yang melimpah. Kondisi
alam yang baik tersebut berpotensial untuk pengembangan ternak, khususnya
ternak sapi. Namun, saat ini potensi ini belum dapat dikelola dan di manfaatkan
secara maksimal.
Disisi lain kebutuhan akan konsumsi daging dan
produk-produk peternakan dalam negeri semakin meningkat seiring dengan
meningkatnya pertumbuhan penduduk, meningkatan pendapatan serta meningkatnya
kesadaran masyarakat terhadap pemenuhan gizi termasuk kebutuhan protein hewani
asal ternak sebesar 6gr /kapita /hari masih jauh dari terpenuhi. Sehingga mengharuskan
pemerintah untuk memprogramkan swasembada daging.
Beberapa hal di atas yang melandasi pemikiran kami
untuk melakukan rencana pengembangan kelompok ternak KoMBI yang sudah berdiri
sejak 29 Desember 2009, dimana kelompok ini berdiri dari latarbelakang hobi
yang sama yaitu aktifitas Caving yang dimulai sejak 2006. Karena dalam
aktifitas tersebut selalu membutuhkan dana yang tidak sedikit muncul gagasan
untuk mendirikan unit usaha, yang
harapannya dapat menopang kebutuhan hobi caving tersebut.
Kelompok tenak KoMBI berangkat dari modal empat
ratus ribu rupiah, yang awalnya dibelikan kambing betina, dan sampai sekarang kambing yang di pelihara ada 5 ekor dan sapi
1. Dari proses tersebut kelompok ternak ini belum mampu memberikan kesejahteraan
kepada anggotanya, yang dilakukan selama ini hanyalah pengembangan modal dan
sebagian di gunakan untuk operasional.
Oleh karena itu kelompok ternak KoMBI sangat
membutuhkan dukungan modal untuk mengembangkan unit usaha yang sudah dimulai
sejak 2009 tersebut. Dengan harapan kemanfaatan dan kebersamaan yang selama ini
sudah terjalin dapat senantiasa eksis.
B.
Tujuan
Tujuan
dari program ini antara lain adalah:
1. Meningkatkan
produktivitas ternak sapi potong.
2. Meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat khusunya
anggota kelompok.
3. Meningkatkan penerapan teknologi tepat guna dalam usaha
ternak sapi potong.
4. Menumbuhkan
rasa kebersamaan dan percaya diri anggota untuk mengembangkan kelompok yang berwawasan
agribisnis.
5. Melatih
jiwa enterprenership kepada anggota untuk
berwirausaha mandiri/ekonomi berbasis masyarakat.
6. Membantu dalam mewujudkan program pemerintah dalam
swasembada daging tahun 2014.
C.
Sasaran
yang ingin dicapai :
1. Aspek
Ekonomi
a.
Meningkatkatnya
produksi dan produktivitas sapi potong
b.
Meningkatnya
pendapatan ekonomi masyarakat khususnya anggota kelompok.
2. Aspek
Sosial
a. Meningkatkan
sumberdaya masyarakat melalui pengenalan pelatihan dan penyuluhan
b. Meningkatnya adopsi masyarakat terhadap teknologi tepat
guna dalam usaha ternak sapi potong..
c. Meningkatkan
hubungan sosial yang saling mendukung dan kerjasama.
3. Aspek
Organisasi
Membiayaai kegiatan kelompok secara mandiri.
4. Aspek
Ekologi.
Pengelolaan limbah memberikan nilai tambah ekonomis dan pengelolaan limbah ternak menjadi pupuk organik.
D.
Letak
Geografis
Secara geografis desa Jepitu terletak pada 07.46 – 08.09 LS dan
110.21–11050 BT. Dan berada di sebelah tenggara
pusat pemerintahan Ibu Kota Kabupaten Gunungkidul, Dengan luas wilayah
1.625, 1960 Ha.
Dengan luasan tersebut desa Jepitu terbagi menjadi
sepuluh Dusun, di antaranya adalah Dusun Janganmati, Dusun Pudak,
Dusun Klumpit, Dusun Senggani, Dusun Manukan, Dusun Pendowo, Dusun
Karanglor, Dusun Jepitu, Dusun Nglaban, dan Dusun Pelem.
Lokasi pemukiman terjauh adalah di Dusun Janganmati
dan Senggani Sedangkan lokasi dusun yang lain cenderung memusat. Dari kesepuluh
dusun tersebut jumlah warga paling dominan berada di Dusun Nglaban sebesar 614
orang sedangkan paling sedikit berada di Dusun Janganmati yaitu sebanyak 138
orang.
Sampai dengan 31 Desember 2011 penduduk desa Jepitu
berjumlah 4.536 jiwa dengan 1.602 Kepala Keluarga (KK) dan sampai 31 Desember
2012 jumlah penduduk Desa Jepitu
sebanyak 4.504 jiwa dengan 1.604 Kepala Keluarga (KK). Dan mata
pencaharian pendududuk desa Jepitu 90% sebagai petani peternak dan selebihnya
sebagai pedagang, Nilayan, buruh tani, Tukang kayu, Tukang Batu, Buruh Migran,
wiraswasta dan pegawai.
Wilayah Desa Jepitu termasuk satuan pegunungan
seribu yang merupakan kawasan perbukitan batu dan membentang alam karst yang
tandus dan kekurangan air yang terletak
pada ketinggian bervariasi antara 250 – 300 m diatas permukaan laut. Curah
hujan rata-rata sebesar 1382 mm dengan jumlah hari hujan rata-rata 89 hari.
Bulan basah 4 - 5 bulan sedangkan bulan
kering berkisar antara 6-7 bulan, Musim hujan dimulai diantara bulan
Oktober-Nopember dan berakhir bulan Maret-April setiap tahunnya. Puncak curah
hujan dicapai pada bulan Desember – Februari dan suhu udara rata-rata harian
25,5 0C’ suhu minimum 18,2 0C dan suhu maksimum 33,4 0C.
Dengan kondisi tersebut menjadikan ternak yang
dihasilkan memiliki kualitas yang sangat baik, terbukti bahwa ketika hari Raya
Idul Adha hewan Qurban yang berasal dari wilyah Gunungkidul dan termasuk Jepitu
sangat menjadi primadona oleh orang yang akan melakukan Qurban.
BAB II
RUANG LINGKUP PROGRAM
A.
ORGANISASI
PENYELENGGARA
Organisasi penyelenggara dari kegiatan
ini adalah kelompok ternak KoMBI yang berada di Desa Jepitu, Kecamatan
Girisubo, Kabupaten Gunungkidul. Kelompok ternak KoMBI berdiri sejak 29
Desember 2009, yang beranggotakan dari kalangan pemuda yang berusaha surfife di
desa dan mencoba untuk membangun usaha secara mandiri.
1. STRUKTUR ORGANISASI
ANGGOTA
|
PELINDUNG
KEPALA
DESA JEPITU
|
BENDAHARA
SURANTO
|
SEKSI
KEAMANA
PARIYA
|
LOGISTIK
JUANTO
|
SEKRETARIS
SULISTYO
|
KETUA
RUBIYANTO
|
SEKSI
KESWAN
SUYITNO
|
Keterangan:
--------- : Garis Koordinasi
_______ :
Garis Komando
B.
Potensi
alam yang dimiliki kelompok :
1. Sumber Daya Manusia
Kelompok ternak KoMBI
beranggotakan 10 orang yang masing-maing sudah memiliki kompetensi mumpuni
dalam beternak sapi. Rata-rata pendidikan anggota kelompok ternak KoMBI adalah
SMP, SMA dan ada anggota yang sarjana. Dan dari kesepuluh anggota tersebut
sudah ada yang pernah mengikuti pelatihan peternakan di Lembah Hijau Multi Farm
(LHM)
2. Sumber Daya Alam
Beberapa kelebihan yang
dimiliki kelompok ini antara lain adalah memiliki lahan 1 Ha yang sudah di
tanami Hijauan Makanan Ternak (HMT) dan tempat untuk mendirikan kandang. Selain
itu masing-masing dari anggota kelompok memiliki lahan yang cukup sekitar 5 – 7
Ha, dan akan dijadikan untuk penanaman Hijauan Makanan Ternak (HMT). Hasil
ikutan tanaman pertanian yang dikelola anggota kelompok berupa, limbah kulit
jagung, sayur mayur dan jerami padi yang akan menjadi pakan alternatif selain
konsentrat.
- Ternak yang
dimiliki saat ini
Kelompok ternak KoMBI
saat ini memiliki 1 ekor sapi jantan dan 5 ekor kambing. Usaha ini dilakukan
sejak 29 Desember 20009 yang berawal dari modal empat ratus ribu rupiah. Modal
tersebut dibelikan seekor kambing betina dan beranak pinak dan akhirnya
sebagian di jual dan di belikan sapi.
- Fasilitas/ sarana
yang dimiliki
Fasilitas yang dimiliki
kelompok ternak KoMBI adalah lahan seluas 0,98 Ha, mesin pencacah pakan dan 2
buah Gubug (tempat penyimpanan pakan).
- Permasalahan yang
dihadapi kelompok
Kelompok atau
organisasi yang merupakan sekumpulan orang secara bersama-sama untuk mecapai
tujuan bersama pasti memiliki problem atau permasalahan, baik itu internal
maupun eksternal. Begitu juga dengan kelompok tenak KoMBI, permasalahan yang
dihadapi adalah keterbatasan modal. Sehingga kelompok ini belum bisa memberikan
kessejahteraan yang maksimal terhadap anggotanya.
BAB III
RENCANA PENGEMBANGAN
USAHA
A.
PERENCANAAN
UMUM
Usaha Penggemukan sapi
potong ini direncanakan sebagai satu usaha
peternakan komersial yang
meliputi peningkatan produksi dan
produktifitas. Usaha Penggemukan sapi potong
ditujukan kepada perolehan keuntungan seefisien mungkin dengan usaha memperoleh
daging sapi potong yang berkualitas. Dalam kegiatan ini
direncanakan akan memelihara bakalan sapi potong jantan sebanyak 10 ekor.
B.
PERENCANAAN
STRATEGIS
Kondisi iklim, musim penyakit,
peristiwa lain yang terjadi secara periodik, yang berkaitan dengan usaha Penggemukan ternak
sapi potong, pada umumnya
dijadikan bahan masukan. Sehingga bisa diharapkan jaminan kondisi kesehatan sapi potong : sehat, produksi karkas baik secara kualitas dan kuantitasi.
Oleh karena itu, kualitas makanan, pemberian makanan, penyusunan makanan sesuai
dengan usia, dan berat badan sapi.
C.
PERENCANAAN TAKTIS
Disusun untuk menanggulangi masalah-masalah yang
serba tak terduga namun telah diperhitungkan misalnya telah diketahui gangguan
penyakit berpeluang
terjadi dalam suatu areal peternakan. Namun, kapan gangguan tersebut timbul
tidak dapat diketahui dengan pasti,
meskipun metode dan teknik pencegahan
sudah dilakukan.
D.
PERKANDANGAN
Fungsi kandang adalah melindungi sapi
dari hujan dan panas matahari, mempermudah perawatan, pemantauan, dan menjaga
keamanan serta kesehatan
sapi. Ukuran
kandang disesuaikan dengan jumlah sapi yang dipelihara.
Ukuran kandang yang direncanakan untuk
seekor sapi jantan adalah 1,8 x 2 m. Kandang akan
dilengkapi dengan peralatan kandang yang
antara lain tempat pakan dan minum.
E.
PEMBERIAN PAKAN
Jenis pakan sapi yang akan diberikan ada dua macam
yaitu : Pakan Pokok yang terdiri dari hijauan rumput dan sisa ikutan pengolahan
hasil pertanian seperti jerami padi, jerami
kacang, sayur mayur, ketela, jagung, bungkil
kedele, dan pakan kedua adalah pakan
penguat berupa
konsentrat dan suplemen lainnya. Jumlah
atau takaran perbandingan pemberian pakan disesuaikan
dengan kubutuhan sapi potong, demikian
juga dengan kebutuhan pakan penguat atau konsentranya.
F.
RECORDING
Recording adalah
pemberian tanda kepada ternak. Sehingga semua
ternak kelompok akan diberi tanda contoh
seperti pemakaian anting telinga atau cap pada telinga, sehingga
memudahkan dalam pencatatan. Semua kejadian yang dialami tiap individu ternak
akan dicatat seperti catatan status
kesehatan, perkawinan, kelahiran, produksi susu dan hal-hal yang berkaitan
dengan sapi dalam buku rekording.
G.
PENGENDALIAN PENYAKIT
Pengendalian
penyakit sapi potong
yang baik adalah menjaga kesehatan sapi dengan tindakan pencegahan meliputi :
menjaga kebersihan kandang dan peralatannya, vaksinasi dan pemberian obat cacing. Pemisahan
sapi potong yang sakit dan segera
dilakukan pengobatan, lantai kandang selalu kering, pemeriksaan sapi secara
teratur, pemberian vitamin dan pelaksanaan vaksinasi sesuai petunjuk dari dokter hewan berwenang.
H.
PEMASARAN
Tingginya harga
daging saat ini mengindikasikan bahwa Permintaan sapi
potong masih sangat tinggi. Sehingga peluang pasar masih tersedia cukup luas, terlebih lagi
keberadaan pasar hewan yang ada relatif dekat yang antara lain pasar hewan
Munggi yang terletak di kecamatan semanu, dan pasar hewan Siyono yang berada di
wonosari serta pasar hewan Praci yang terletak di perbatasan kabupaten
Gunungkidul dan kabupaten Wonogiri. Selain itu di Jepitu juga ada pengepul sapi
yang sering di sebut dengan nama blantik sapi. Hal tersebut sangat memudahkan
bagi kelompok untuk melakukan pemasaran dari hasil peternakan yang dilakukan.
I.
PENGOLAHAN LIMBAH
Limbah usaha peternakan sapi potong berupa kotoran feces
yang dapat dipergunakan untuk bidang pertanian dengan mengingat sekarang
terjadi kelangkaan pupuk terutama urea
selain itu juga untuk mengurangi penggunaan pupuk kimia yang akan merusak
lingkungan (struktur tanah). Keadaan ini memberi
peluang pada anggota kelompok untuk mendapatkan hasil sampingan. Kotoran
sapi-sapi tersebut akan diolah
terlebih dahulu sebelum
dipasarkan.
BAB IV
ANGGARAN BIAYA
YANG DIBUTUHKAN
Untuk membuat
analisa usaha maka perlu diketahui sebelumnya besaran anggaran yang dibutuhkan dan jenis
usaha yang akan dilaksanakan. Kelompok ternak KoMBI mengusulkan Anggaran biaya
yang dibutuhkan untuk usaha kelompoknya dalam program ini sebesar Rp. 170.000.000.-
(Seratus Tujuh PuluhJuta Rupiah) dengan rincian pada Tabel 1.
NO
|
URAIAN
|
HARGA
SATUAN
|
VOL
|
SAT
|
JUMLAH
|
|
I
|
Pengadaan Ternak
|
120.000.000
|
||||
a
|
Bakalan sapi potong jantan
|
12.000.000
|
10
|
ekor
|
120.000.000
|
|
II
|
Sarana Produksi
|
43.689.500
|
||||
II.A
|
Pengadaan Kandang
|
11.215.000
|
||||
1
|
Pasir
|
650.000
|
2
|
rit
|
1.300.000
|
|
2
|
Semen
|
53.000
|
60
|
zak
|
3.180.000
|
|
3
|
Besi 6 mm
|
25.000
|
24
|
batang
|
600.000
|
|
4
|
Seng 2,5 m x 80 cm
|
75.000
|
26
|
lembar
|
1.950.000
|
|
5
|
Seng 180 cm x 80 cm
|
60.000
|
13
|
lembar
|
780.000
|
|
6
|
Kayu 4x6 (2,5m)
|
15.000
|
22
|
batang
|
330.000
|
|
7
|
Kayu 8x6 (2m)
|
40.000
|
20
|
batang
|
800.000
|
|
8
|
Kayu 3x4 (2m)
|
7.000
|
30
|
batang
|
210.000
|
|
9
|
Paku
|
20.000
|
5
|
kg
|
100.000
|
|
10
|
Kayu 4x6 (90 cm)
|
7.000
|
50
|
batang
|
350.000
|
|
11
|
Batako
|
3.000
|
275
|
buah
|
825.000
|
|
12
|
Papan cor
|
5.000
|
36
|
lembar
|
180.000
|
|
13
|
Bendrat
|
20.000
|
2
|
kg
|
40.000
|
|
14
|
Begel
|
15.000
|
12
|
kg
|
180.000
|
|
15
|
Talang seng 60 cm
|
18.000
|
15
|
meter
|
270.000
|
|
16
|
Baut 12 cm
|
10.000
|
12
|
buah
|
120.000
|
|
II.B
|
Peralatan Kandang
|
7.902.000
|
||||
1
|
Penampungan Air Hujan
|
4.500.000
|
1
|
buah
|
4.500.000
|
|
2
|
Ember Bak
|
20.000
|
10
|
buah
|
200.000
|
|
3
|
Jet Pump
|
300.000
|
1
|
unit
|
300.000
|
|
4
|
Kabel
|
2.000
|
200
|
meter
|
400.000
|
|
5
|
Saklar
|
7.000
|
1
|
buah
|
7.000
|
|
6
|
Paralon 1/4"
|
30.000
|
6
|
batang
|
180.000
|
|
7
|
Tong
|
260.000
|
2
|
buah
|
520.000
|
|
8
|
Gayung
|
10.000
|
2
|
buah
|
20.000
|
|
9
|
Sikat
|
5.000
|
5
|
buah
|
25.000
|
|
10
|
Sekop
|
45.000
|
2
|
buah
|
90.000
|
|
11
|
Tese
|
45.000
|
2
|
buah
|
90.000
|
|
12
|
Garuk kompos
|
20.000
|
2
|
buah
|
40.000
|
|
13
|
Sabit
|
25.000
|
5
|
buah
|
125.000
|
|
14
|
Sepatu bot
|
85.000
|
5
|
pasang
|
425.000
|
|
15
|
Tali pengikat sapi
|
20.000
|
20
|
set
|
400.000
|
|
16
|
Tali pengikat pakan
|
2.000
|
20
|
meter
|
40.000
|
|
17
|
Sprayer
|
300.000
|
1
|
unit
|
300.000
|
|
18
|
Listrik
|
20.000
|
12
|
bulan
|
240.000
|
|
II.C
|
Obat-obatan
|
1.112.500
|
||||
1
|
Obat cacing
|
8.000
|
20
|
butir
|
160.000
|
|
2
|
Em4
|
16.000
|
30
|
botol
|
480.000
|
|
3
|
Garam
|
1.250
|
250
|
kg
|
312.500
|
|
4
|
Obat kutu
|
10.000
|
5
|
botol
|
50.000
|
|
5
|
Obat lalat
|
12.000
|
5
|
botol
|
60.000
|
|
6
|
Tetes tebu
|
10.000
|
5
|
botol
|
50.000
|
|
II.D
|
Pengembangan HMT
|
3.000.000
|
||||
Sewa lahan
|
1.500.000
|
2
|
tahun
|
3.000.000
|
||
II.E
|
Pakan Konsentrat
|
20.460.000
|
||||
1
|
Pollard
|
160.000
|
60
|
zak
|
9.600.000
|
|
2
|
Bekatul
|
2.000
|
2.700
|
kg
|
5.400.000
|
|
3
|
Gaplek
|
1.800
|
2.700
|
kg
|
4.860.000
|
|
4
|
Air
|
100.000
|
6
|
tangki
|
600.000
|
|
III
|
Sarana Limbah
|
3.347.000
|
||||
Kolam Limbah Ternak
|
3.347.000
|
|||||
1
|
Pasir
|
650.000
|
0,5
|
rit
|
325.000
|
|
2
|
Semen
|
53.000
|
15
|
zak
|
795.000
|
|
3
|
Besi 6 mm
|
25.000
|
9
|
batang
|
225.000
|
|
4
|
Seng 3 m x 80 cm
|
90.000
|
5
|
lembar
|
450.000
|
|
5
|
Kayu 4x6 (2,5m)
|
15.000
|
6
|
batang
|
90.000
|
|
6
|
Kayu 8x6 (2m)
|
40.000
|
8
|
batang
|
320.000
|
|
7
|
Kayu 3x4 (2m)
|
7.000
|
6
|
batang
|
42.000
|
|
8
|
Paku
|
20.000
|
2
|
kg
|
40.000
|
|
9
|
Batako
|
3.000
|
325
|
buah
|
975.000
|
|
10
|
Bendrat
|
20.000
|
1
|
kg
|
10.000
|
|
11
|
Begel
|
15.000
|
5
|
kg
|
75.000
|
|
IV
|
Administrasi dan Pendampingan
|
2.963.500
|
||||
a
|
Administrasi Kelompok
|
563.500
|
1
|
tahun
|
563.500
|
|
b
|
Pemeriksaan Dokter Hewan
|
100.000
|
24
|
periksa
|
2.400.000
|
|
TOTAL (I + II + III +
IV)
|
170.000.000
|
BAB V
ANALISA USAHA
Analisa usaha dilakukan untuk
mengetahui kelayakan suatu usaha, adapun alat analisa yang digunakan adalah :
1. Perhitungan
Laba – Rugi
2. Rasio
Return Cost Ratio (R / C Ratio)
3. Benefit
Cost Ratio (B / C)
Hasil analisa akan diketahui apakah usaha
“Perkembangbiakan Ternak Sapi Potong” Dapat memberikan keuntungan. Perhitungan
ke tiga pendekatan analisis pada usaha Perkembangbiakan Ternak Sapi Potong
tersebut adalah sebagai berikut :
Tabel 3. Struktur Biaya dan Pendapatan Usaha Pengembangbiakan Ternak Sapi
Potong periode 1 dan Periode 2
NO
|
URAIAN
|
HARGA SATUAN
|
VOL
|
SAT
|
TAHUN
|
|
(6 bulan) I
|
(6 bulan) II
|
|||||
A
|
MODAL AWAL KELOMPOK
|
|||||
1.
Pengadaan Ternak
|
||||||
a. Bakalan sapi potong jantan
|
12.000.000
|
10
|
Ekor
|
120.000.000
|
120.000.000
|
|
2.
Sarana Produksi
|
||||||
a. Pengadaan Kandang
|
11.215.000
|
1
|
Paket
|
11.215.000
|
1.000.000
|
|
b. Peralatan Kandang
|
7.902.000
|
1
|
Paket
|
7.902.000
|
1.000.000
|
|
c. Obat-obatan
|
1.112.500
|
1
|
Paket
|
1.112.500
|
1.112.500
|
|
d. Pengembangan HMT
|
3.000.000
|
1
|
Paket
|
3.000.000
|
||
e. Pakan Konsentrat
|
20.460.000
|
1
|
Paket
|
20.460.000
|
20.460.000
|
|
3.
Sarana Limbah
|
||||||
a. Kolam Limbah Ternak
|
3.347.000
|
1
|
Paket
|
3.347.000
|
||
4. Admin
dan Pendampingan
|
||||||
a. Administrasi Kelompok
|
563.500
|
1
|
Paket
|
563.500
|
480.000
|
|
b. Pemeriksaan Dokter Hewan
|
100.000
|
24
|
Periksa
|
2.400.000
|
2.400.000
|
|
TOTAL PENGELUARAN
|
170.000.000
|
146.452.500
|
||||
B
|
PENDAPATAN
|
|||||
1. Penjualan Sapi Potong Jantan
|
18.000.000
|
10
|
Ekor
|
180.000.000
|
180.000.000
|
|
2. Penjulan pupuk kandang
|
15.000
|
300
|
Karung
|
4.500.000
|
4.500.000
|
|
TOTAL PENDAPATAN
|
184.500.000
|
184.500.000
|
||||
C
|
KEUNTUNGAN KELOMPOK
|
14.500.000
|
38.047.500
|
A.
Laba
Usaha (Cash Flow)
1. Laba Usaha
periode 1 = Total
Penerimaan – Total Pengeluaran
= Rp.
184.500.000,- – Rp. 170.000.000,-
= Rp.
14.500.000,-
2. Laba Usaha
periode 2 = Total
Penerimaan – Total Pengeluaran
= Rp. 184.500.000,- – Rp. 146.452.500,-
= Rp.
38.047.500,-
B.
Benefit
Cost Ratio (B/C Ratio)
1. Benefit
Cost Ratio Periode 1
|
|
|
|
|
|
Artinya bahwa :
Setiap penambahan Rp. 1 dalam proses
produksi akan diperoleh keuntungan Rp. 0,09. (Karena Modal Banyak terserap Pada Sarana dan prasarana, antara lain
perkandangan)
|
|
2. Benefit
Cost Ratio Periode 2
|
|
|
|
|
|
Artinya bahwa pada periode ini :
a.
Setiap penambahan Rp.
1 dalam proses produksi akan diperoleh keuntungan Rp. 0.26.
b. Program
usaha ini layak dan menguntungan.
|
C.
Ratio
Pendapatan Dan Biaya (R/C Ratio)
1.
Ratio Pendapatan Dan
Biaya Periode 1
|
|
|
|
|
|
2.
Ratio Pendapatan Dan
Biaya Periode 2
|
|
|
|
|
|
Artinya bahwa setiap
penambahan biaya Rp. 1.000.000,- akan
diperoleh penerimaan sebesar Rp 1.260.000,-
BAB VI
KESIMPULAN
Dari
hasil yang telah diuraikan, maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa, kelompok ternak KoMBI
sangat membutuhkan modal untuk mengembangkan usaha peternakan. Karena dari sisi
potensi Sumberdaya Manusia maupun Sumberdaya Alam sangat mendukung. Sehingga
kami sangat yakin program ini dapat dilakukan dan direalisasikan karena dukungan
dari pemerintah.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
PROFIL KELOMPOK DAN IDENTITAS
KELOMPOK
Nama Kelompok : KoMBI
Berdiri Tahun : 2009
Produksi : Penggemukan Sapi, Pembibitan
Kambing,
Alamat
Sekretariat :
Dusun Nglaban Desa Jepitu Kecamatan
Girisubo Kabupaten Gunungkidul 55883
No. Telp/HP : 081328471714(Rubiyanto)
085326192648 (Sulistyo)
082322678945 (Suranto)
08179435506 (Pariya)
E-Mail : kombi_jepitu@yahoo.co.id
Ketua : RUBIYANTO
Sekretaris : SULISTYO
Bendahara : SURANTO
1.
Jumlah Anggota Kelompok
Anggota Kelompok KoMBI sebanyak : 10 (Sepuluh) orang
2.
Luas Areal / Lahan
Luas areal/ Lahan Kelompok seluas : 1 Ha
3.
Sumber Keuangan
a.
Iuran
Anggota : Sukarela
b.
Bantuan
/ Hibah : Tidak Ada
c.
Pinjaman
Bank :
Tidak Ada
d.
Pinjaman
dari Pemerintah : Tidak Ada
4.
Keaktifan Anggota
a.
Aktif :
10 orang
b.
Tidak
aktif :
............... orang
5.
Program Kerja
a.
Pertemuan
Rutin/Rembuk Tani : Ada / Tidak
ada
b.
Arisan :
Ada / Tidak ada
6.
Daftar Asset Kelompok
a.
Jumlah
Sapi :
1 Ekor
b.
Jumlah
Kambing :
5 Ekor
c.
Mesin
pencacah pakan :
1 Unit
d.
Gubug :
2 Unit
STRUKTUR ORGANISASI
ANGGOTA
|
SEKSI KONSUMSI
JUANTO
|
SEKSI
KESWAN
SUYITNO
|
SEKSI
KEBERSIHAN
SUMIYANTO
|
SEKSI
PERALATAN
SARTONO
|
SEKSI
KEAMANAN
PARIYA
|
PELINDUNG
KEPALA
DESA JEPITU
|
BENDAHARA
SURANTO
|
SEKRETARIS
SULISTYO
|
KETUA
RUBIYANTO
|
Keterangan:
--------- : Garis
Koordinasi
_______ : Garis Komando
Jepitu, 2 Mei 2014
Ketua
RUBIYANTO
|
Sekretaris
SULISTYO
|
Mengetahui
PPL Peternakan
Kecamatan Girisubo
M. NUR YOSSI RIZAL
NIP. 19790619 200604 1 008
|
SUSUNAN
PENGURUS
KELOMPOK TERNAKTERNAK KoMBI
DESA JEPITU KECAMATAN GIRISUBO
1.
Pelindung : Kepala Desa Jepitu
2.
Ketua : Rubiyanto
3. Sekretaris : Sulistyo
4. Bendahara : Suranto
5. Seksi-Seksi :
a.
Keamanan : Pariya
b.
Konsumsi : Juanto
c.
Kebersihan : Sumiyanto
d.
Keswan : Suyitno
e.
Peralatan : Sartono
6.
Anggota :
a.
Suwarjiyono
b.
Amin
Jepitu, 2 Mei 2014
Ketua
RUBIYANTO
|
Sekretaris
SULISTYO
|
Mengetahui
PPL Peternakan
Kecamatan Girisubo
M. NUR YOSSI RIZAL
NIP. 19790619 200604 1 008
|
KECAMATAN
GIRISUBO
DESA
JEPITU
Alamat : Jl. Boto Dayaan No.3,
Karanglor, Jepitu, Girisubo, Gunungkidul, D.I. YOGYAKARTA 55883
BERITA
ACARA
PEMBENTUKAN
KELOMPOK TERNAK KoMBI
NOMOR :
...........................
Yang bertanda tangan di bawah ini, kepala desa Jepitu kecamatan Girisubo
kabupaten Gunungkidul, setelah memperhatikan hasil musyawarah Kelompok di sekretariat
KoMBI (Komunitas Merangkul Bumi) Dusun Nglaban, Desa Jepitu, telah terbentuk Kelompok
Ternak KoMBI yang mempunyai 10 anggota, yang dilaksanakan pada hari Selasa, Tanggal
29 Desember 2009, bertempat di Sekretariat KoMBI Dusun Nglaban Rt 04 Rw 09
Jepitu.
Demikian berita acara ini di buat dengan sesungguhnya dan
untuk menjadi bahan seperlunya.
|
Jepitu, 29 Desember 2009
Pemerintah Desa Jepitu
SUKIYANTA
|
PEMERINTAH
KABUPATEN GUNUNGKIDUL
KECAMATAN
GIRISUBO
DESA
JEPITU
KEPUTUSAN
KEPALA DESA JEPITU
KECAMATAN
GIRISUBO KABUPATEN GUNUNGKIDUL
NOMOR
: ......................
Tentang
PENTAPAN
PENGURUS KELOMPOK TERNAK SAPI KoMBI
DENGAN
RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
KEPALA
DESA JEPITUKECAMATAN GIRISUBO
Menimbang
|
:
|
a.
Bahwa
dalam rangka membangun ekonomi mandiri berbasis masyarakat di desa Jepitu,
maka perlu dibentuk pengurus kelompok ternak di desa Jepitu.
b.
Bahwa
untuk memenuhi maksud huruf a tersebut diatas, perlu ditetapkan dengan surat
keputusan kepala desa Jepitu.
|
||
Mengingat
|
:
|
a.
Undang-Undang
Nomor 15 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam
Lingkungan Daerah Istimewa Yogyakarta (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
1950 Nomor 44);
b.
Undang-Undang
Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004
Nomor 37, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437) sebagaimana telah diubah
beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran
Negara Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4844);
c.
Peraturan
Daerah Nomor 20 Tahun 2012 tentang Penguatan Modal Kelompok Tani Ternak
|
||
Memperhatikan
|
:
|
a.
Usulan
dari Kelompok ternak KoMBI
|
||
MEMUTUSKAN
|
||||
Menetapkan :
|
|
|
||
PERTAMA
|
:
|
Membentuk Pengurus Kelompok Ternak KoMBI Desa Jepitu kecamatan Girisubo dengan nama-nama tercantum dalam lampiran,
Surat Keputusan ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan.
|
||
KEDUA
|
:
|
Kelompok Ternak
KoMBI adalah mitra kerja Kepala Desa dalam pelaksanaan
Pembangunan ekonomi yang ada di Desa Jepitu.
|
||
KETIGA
|
:
|
Pengurus dan Anggota Kelompok Ternak KoMBI agar dapat melaksanakan tugas dan
fungsinya sebagaimana mestinya.
|
||
KEEMPAT
|
:
|
Kelompok Ternak
KoMBI berkewajiban melaporkan setiap kegiatannya kepada
Kepala Desa.
|
||
KELIMA
|
:
|
Biaya yang ditimbukan dari kegiatan Kelompok Ternak sesuai dengan kemampuan anggaran rumah tangga kelompok.
|
||
KEENAM
|
:
|
Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila ada
kekeliruan didalamnya, akan diperbaiki sebagaimana mestinya.
|
||
|
Ditetapkan
di
|
: Jepitu
|
||
|
Pada
tanggal
|
: 29
Desember 2009
|
||
|
Kepala Desa Jepitu
RIDWAN
|
|||
Lampiran Surat Keputusan
Nomor
:
Tanggal : 29
Desember 2009
SUSUNAN PENGURUS
KELOMPOK TERNAKTERNAK KOMBI
DESA JEPITU KECAMATAN GIRISUBO
7.
Pelindung : Kepala Desa Jepitu
8.
Ketua : Rubiyanto
9. Sekretaris : Sulistyo
10. Bendahara : Suranto
11. Seksi-Seksi :
f.
Keamanan : Pariya
g.
Konsumsi : Juanto
h.
Kebersihan : Sumiyanto
i.
Keswan : Suyitno
j.
Peralatan : Sartono
12. Anggota :
c.
Suwarjiyono
d.
Amin
|
Ditetapkan
di
|
: Jepitu
|
|
Pada
tanggal
|
: 29
Desember 2009
|
|
Kepala Desa Jepitu
RIDWAN
|
PETA DESA JEPITU
KECAMATAN GIRISUBO KABUPATEN GUNUNGKIDUL
DESA
JEPITU KECAMATAN GIRISUBO KABUPATEN GUNUNGKIDUL
|
DESA
JEPITU KECAMATAN GIRISUBO KABUPATEN GUNUNGKIDUL
|